Pertumbuhan orang kaya di Indonesia tak kalah signifikan dibandingkan negara-negara lain di Asia-Pasifik. Dalam kelompok ekonomi emerging market, Indonesia bahkan termasuk salah satu negara mesin pertumbuhan kawasan Asia-Pasifik.
Dari laporan Asia-Pasific Wealth Report 2010 yang dipublikasikan Capgemini Consulting Technology Outsourcing bekerja sama dengan Merril Lynch Wealth Management terungkap, jumlah populasi orang kaya di Indonesia pada akhir 2009 mencapai 24.000 orang. Artinya, jumlah orang berduit di Indonesia meningkat 28,3% dibanding 2008 yang hanya 19.000 orang.
Laporan tersebut juga mengungkapkan, angka pertumbuhan orang kaya di Indonesia lebih besar ketimbang Thailand yang hanya 19,6%, KoreaSelatan ( 21,2%), Jepang (20,8%), dan negara lainnya (11,1%). Tetapi, pertumbuhan populasi orang kaya di Indonesia masih di bawah Hong Kong yang mencapai 104,4%, India (50,9%), Taiwan (42,3%), Australia (34,4%), Singapura (32,7%), dan China (31%).
Kendati meningkat signifikan, dilihat dari sisi jumlah, populasi orang kaya di Indonesia termasuk rendah. Jumlah tertinggi dicapai Jepang dengan populasi orang kaya mencapai 1,65 juta orang. Lalu, negara di Asia-Pasifik dengan populasi orang kaya terbanyak kedua adalah China dengan 477.000 orang, diikuti Australia (174.000 orang). Posisi selanjutnya ditempati Korea Selatan dengan 127.000 orang, India juga 127.000 orang, Taiwan (83.000 orang), Singapura (82.000 orang), Hong Kong (76.000 orang), dan Thailand (50.000 orang).
Indonesia berada di urutan selanjutnya dengan populasi orang kaya sebanyak 24.000 orang. Sementara negara-negara lain termasuk Kazakhstan, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Srilanka, dan Vietnam diestimasikan memiliki populasi orang kaya sebanyak 154.000 atau tumbuh 11,1% dibanding tahun sebelumnya. Lalu, berdasarkan distribusi nilai kekayaan orang kaya di Asia-Pasifik, Indonesia menyumbang 0,8% atau sebesar USD80 miliar pada 2009. Angka ini meningkat 30,6% dibanding 2008.
Jepang tetap berada di urutan pertama dengan menyumbang USD3,89 triliun atau 40,3% dari total nilai kekayaan di kawasan dan meningkat 22,4% dibanding tahun sebelumnya. Kemudian disusul China dengan sumbangan nilai kekayaan USD2,347 triliun atau 24,3% dan meningkat 40,4% dibanding tahun sebelumnya. Australia menyumbang USD519 miliar atau 5,4% dan meningkat 36,7%.
Nilai kekayaan populasi orang kaya India sebesar USD477 miliar atau menyumbang 4,9% di kawasan. Sementara Hong Kong menyumbang 3,9% untuk kawasan dengan nilai kekayaan USD379 miliar. Nilai kekayaan populasi orang kaya Singapura sebesar USD369 miliar atau menyumbang 3,8% untuk kawasan. Korea Selatan menyumbang 3,5% dengan nilai kekayaan USD340 miliar. Taiwan menyumbang 2,7% dengan nilai kekayaan USD264 miliar dan Thailand menyumbang 2,4% dengan nilai kekayaan USD232 miliar.
Negara-negara lain diestimasikan menyumbang 7,8% untuk kawasan dengan nilai kekayaan USD749 miliar pada 2009. Laporan ini menyebutkan, China dan India diekspektasi akan menjadi negara di Asia-Pasifik dengan pertumbuhan populasi orang kaya tertinggi dalam beberapa tahun mendatang. Sementara negara-negara emerging market di antaranya Indonesia dan Thailand akan menjadi mesin utama pertumbuhan di kawasan ini untuk populasi orang kaya.
Negara-negara ini memiliki pertumbuhan rata-rata untuk populasi orang kaya sebesar 33,2% pada 2009 dengan nilai kekayaan meningkat lebih dari 40%. Meski demikian, China dan India masih tetap sebagai dua negara dengan pertumbuhan populasi orang kaya tercepat di dunia. Kemudian, berdasarkan laporan versi lain dari data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Juni 2010 terungkap, populasi orang kaya di Indonesia mencapai 200.000 orang.
Angka ini merupakan hitungan dari jumlah orang yang memiliki simpanan dana di bank di atas Rp1 miliar per orang. Hal itu belum termasuk aset lain di luar bank seperti aset fisik berbentuk rumah, tanah, dan bangunan lainnya. LPS melansir jumlah nasabah dengan simpanan di atas Rp100 juta ada sekira 2 juta. Meski sedikit berbeda dengan laporan Asia-Pasific Wealth Report 2010, LPS mengestimasikan pertumbuhan orang kaya di Indonesia pada 2010 sebesar 8,1%.
Laporan Asia Wealth Report 2010 juga memaparkan secara rinci ke mana saja distribusi investasi kekayaan para orang kaya di Asia-Pasifik termasuk Indonesia. Di antaranya untuk Indonesia sebanyak 33% aset kekayaan disimpan dalam bentuk tabungan atau deposito. Kemudian disusul investasi untuk real estat sebesar 22%, saham 19%, pendapatan tetap 16%, dan 10% untuk investasi alternatif yang di dalamnya termasuk kurs mata uang asing, derivatif, komoditas, dan lainnya.
Hal serupa juga dilakukan orang kaya Jepang di mana alokasi terbesar investasi terdapat pada tabungan dan deposito (29%), kemudian pendapatan tetap (25%), real estat (23%), saham (19%), dan investasi alternatif (4%). Hal berbeda ditunjukkan orang kaya di China yang lebih suka berinvestasi untuk saham (42%), baru kemudian real estat (27%), tabungan atau deposito (15%), pendapatan tetap (12%), serta investasi alternatif hanya 5%.
Berbeda alokasi investasi para orang kaya di Singapura terbesar justru untuk real estat (34%), kemudian disusul saham (25%), tabungan atau deposito (19%), pendapatan tetap (16%), dan investasi alternatif (5%). Serupa dengan Singapura, kebanyakan orang kaya di Australia lebih suka berinvestasi untuk real estat (40%), baru kemudian saham (25%), simpanan atau deposito (18%), pendapatan tetap (14%), dan investasi alternatif (4%). Sedangkan orang kaya di India lebih suka berinvestasi di saham (32%), pendapatan tetap (25%), real estat (22%), tabungan atau deposito (13%), dan investasi alternatif (8%).
Para orang kaya di Malaysia lebih suka berinvestasi di saham (30%), tabungan atau deposito (23%), pendapatan tetap (22%), real estat (22%), dan investasi alternatif (3%). “Di Jepang, Taiwan, dan Indonesia, para orang kaya tampaknya berinvestasi di saham dalam level yang rendah hanya antara 19–20%. Negara-negara ini memiliki pasar saham yang mapan. Orang-orang kaya di negara ini lebih suka berinvestasi pada pendapatan tetap dan real estat,” ungkap laporan ini.
Terkait ke negara mana saja investasi yang dilakukan para orang kaya di Asia-Pasifik termasuk Indonesia, mereka lebih menyukai berinvestasi di negaranya sendiri. Mereka juga sudah mulai mencari peluang untuk berinvestasi di kawasan lain seperti Timur Tengah dan Amerika Latin. Sekira 71% orang kaya di Indonesia lebih suka berinvestasi di kawasan Asia-Pasifik, 14% investasi di Amerika Utara, Eropa (8%), Afrika (6%), dan Timur Tengah (1%).
Sedangkan 85% orang kaya di China lebih suka berinvestasi di Asia-Pasifik. Sementara di kawasan Amerika Utara hanya 8%, Eropa (4%), Amerika Latin (3%), dan Afrika (1%). Tidak berbeda dengan para orang kaya di Singapura yang lebih suka berinvestasi di Asia-Pasifik (80%), Amerika Utara (9%), Eropa (8%), Amerika Latin (2%),dan Timur Tengah (1%). Sementara para orang kaya di Jepang yang lebih memilih berinvestasi di Asia-Pasifik mencapai 43%, Amerika Utara (30%), Eropa (13%), Amerika Latin (10%), Timur Tengah dan Afrika masing-masing 2%.